Bupati H Mashuri mengingatkan kepada pihak perusahaan memiliki sarana dan prasarana dalam penanggulangan karhutla. Tak hanya itu, sumbet daya manisia juga harus dipersiapkan dalam menanggulagi karhutla.
“Ingat upaya pencegahan atau deteksi dini justru lebih baik. Karena bila melihat kejadian karhutla belum terlalu besar maka segera atasi supaya tidak membesar. Selain itu, lewat sosialiasai dan patroli atau himbauan kepada masyarakat lebih efektif,” tukasnya.
Sementara, Kaban BPBD Kesbangpo Kabupaten Bungo, H. Indones usai apel siaga mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG Jambi, puncak kemaru terjadi pada bulan agustus – sepetember 2019.
“Antisipasi Karhutla ini, kami sudah menyiapkan Posko terpadu antara TNI, POLRI, Damkar dan TRC, dengan memanfaatkan 10 pos Damkar dikecamatan, dan posko induk kabupaten di BPBD kesbangpol kabupaten bungo, Selain itu kebutuhan air bersih untuk masyarakat dan sudah berkoordinasi bersama PDAM Bungo,” kata Indones.
Apel siaga danbgelar peralatan Karhutla diikuti oleh, Tim terpadu TNI, POLRI, Damkar, Sat Pol PP, BPBD, Dishub Bungo, dan para Pimpinan perusahaan.
Selain itu, tampak hadir Wakil Bupati Bungo H Safrudin Dwi Aprianto, Sekda Bungo H ridwan Is, Dandim 0416/Bungo Tebo, Kapolres Bungo, Ketua DPRD Bungo, dan unsur Forkompimda. (jul)