Buat Rakyat Miskin, Kok Enggak Terima?

SIDAKPOST.ID, JAKARTA – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) merespon keras terhadap pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait pemotongan anggaran hingga mangkir rapat.

Alhasil, Sri Mulyani menjawab berbagai tudingan dari pimpinan MPR. Dalam akun Instagram miliknya, Sri Mulyani mengatakan pemotongan anggaran tak hanya dialami MPR, namun juga seluruh kementerian dan lembaga lain.

Pandemi Covid-19 yang mencapai puncaknya pada pertengahan 2021 menjadi sebab dilakukan pembahasan ulang fokus anggaran sebanyak empat kali.

Anggaran lalu difokuskan untuk mengobat pasien Covid-19, akselerasi vaksinasi, dan pelaksanaan PPKM di daerah-daerah. “Angggaran juga difokuskan untuk membantu rakyat miskin dengan meningkatkan bantuan sosial, membantu subsidi upah pekerja, dan membantu UMKM,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga :  SD Negeri 90/II Talang Pantai Ikut Semarakan Pawai Pembangunan HUT RI ke 77

Klaim rumah sakit untuk perawatan pasien Covid-19, kata Sri Mulyani, melonjak tajam selama 2021. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per September lalu, tagihan dari rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 mencapai Rp 40,79 triliun. Kementerian sempat harus menyetop menerima klaim sementara dari rumah sakit dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial agar dapat menghitung tunggakan.

Adapun mengenai tudingan tak menghormati MPR karena tak hadir rapat dengan Badan Anggaran DPR, Sri Mulyani menjawab ada rapat yang sudah diwakili wakil menteri. Sebelumnya, pimpinan MPR Fadel Muhammad menyebut Sri Mulyani mangkir rapat setidaknya dua kali.

Baca Juga :  IPW Minta Polda Jambi Tangani Kasus Pemerasan dan Penjarahan Truk Angkut di Merlung

“Undangan dua kali yakni pada 27 Juli 2021 dan bersamaan dengan rapat internal Presiden yang harus dihadiri sehingga diwakilkan wakil menteri. Tanggal 28 September 2021 bersamaan dengan rapat Badan Anggaran di DPR untuk membahas APBN 2020 di mana kehadiran Menteri Keuangan wajib dan sangat penting,” kata Sri Mulyani.