BPKP dan Inspektorat Wilayah Monitoring Kinerja TPPS Provinsi Jambi

BPKP Bersama Inspektorat Wilayah Lakukan Monitoring Kinerja TPPS Provinsi Jambi. Rabu (30/11). Foto : sidakpost.id/Ratna. Biro Jambi

SIDAKPOST.ID, JAMBI – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat bersama Inspektorat Wilayah I BKKBN Pusat monitoring tindak lanjut hasil pengawasan program percepatan penurunan stunting oleh BPKP Provinsi Jambi Tahun 2022 di kantor Badan BKKBN Jambi, Rabu (30/11/2022).

Kunjungan monitoring evaluasi BPKP didampingi oleh Inspektur Wilayah I BKKBN Pusat selaku Pembina Wilayah Provinsi Jambi.

Tim BPKP dipimpin oleh Ida Agustina Tobing dan melakukan pertemuan dengan Kaper Dr. Munawar Ibrahim yang di wakili Sekretaris Perwakilan BKKBN Yudi Hendra Musrizal.

Dalam kegiatan tim BPKP menindaklanjuti hasil evaluasi awal dari BPKP Provinsi Jambi, yang telah melakukan survei langsung pada kasus stunting di beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi sebagai daerah yang memiliki angka prevalensi tertinggi di Jambi.

Baca Juga :  Mak-mak di Muaro Jambi Dapat Bantuan Dumisake

BPKP melakukan wawancara mendalam dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi yang diwakili oleh Dr Muldiasman yang menjelaskan berbagai hal teknis upaya yang telah dilakukan oleh Dinkes dan TPPS Provinsi dalam bingkai konvergensi.

Kunjungan di lanjutkan ke Bappeda Provinsi Jambi dimana Kepala Bappeda diwakili oleh Kepala Bidang PPM Bappeda Provinsi Jambi, Melvin Hutabarat, S.Sos M.IP.

Baca Juga :  Didampingi Dinsos Bungo, BKKBN Jambi Monitoring Kinerja TPK Bathin III Ulu

Dalam kesempatan tersebut, dibicarakan pelbagai kendala teknis baik dari indicator capaian keberhasilan program Percepatan Penurunan Stunting yang tertera dalam Perban 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional PPS. Dukungan dan komitmen Pemerintah Provinsi dalam upaya pencapaian target 14 persen di tahun 2024.

“Provinsi Jambi menargetkan lebih rendah dari yang ditetapkan oleh Pak Presiden, yang kita tuangkan dalam RPJMD Provinsi Jambi dimana kita upayakan bisa turun di angka 12 persen,” ujar Melvin. (rsa)