Belajar Budidaya Lebah Madu di KTH Joho Lestari

SIDAKPOST.ID, JAKARTA – Terletak di lereng Gunung Wilis pada ketinggian sekitar 567,20 meter di atas permukaan laut, Desa Joho, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri memiliki udara yang sejuk dan segar. Wilayahnya berbatasan dengan hutan lindung yang dikelola Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kediri.

Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani, baik di lahan sendiri maupun pesanggem di hutan dan juga sebagai peternak lebah madu.

Dalam kegiatannya yang dekat dengan hutan, dibentuklah Kelompok Tani Hutan (KTH) Joho Lestari pada Tanggal 15 Juni 2015, yang diketuai oleh Komari.

KTH Joho Lestari pada awalnya bergerak dalam bidang pengelolaan hutan rakyat, dimana luas hutan rakyat yang ada sekitar 27 Hektare (Ha), dengan jenis tanaman jati, mahoni, sengon, durian, cengkeh, dan petai. Kawasan hutan yang berbatasan dengan desa adalah kawasan hutan lindung dengan jenis tanaman pinus dan kaliandra.

Baca Juga :  Gembleng Para Kader, PDI Perjuangan Jambi Gelar Pelatihan

Melihat potensi wilayah untuk pengembangan lebah madu, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Kehutanan memfasilitasi kelompok untuk budidaya lebah madu berupa setup lebah dan honey extractor.

KTH Joho Lestari memiliki jumlah anggota 55 orang, dimana 21 orang diantaranya sebagai peternak lebah madu. Kegiatan beternak lebah madu jenis Apis melifera ini harus dikerjakan dengan tekun, sabar, siap meninggalkan rumah.

Baca Juga :  Kapuspen TNI, Minta Penerangan TNI Perkuat Kerjasama Dengan Media

Karena lebah ini tidak bisa menetap di satu tempat, namun harus digembalakan (angon) ke tempat dimana tanaman sedang berbunga.

Di wilayah Desa Joho sendiri, dalam kawasan hutan lindung Kelir terdapat jenis tanaman kaliandra yang melimpah sebagai pakan lebah. Tidak hanya para peternak lokal dari Kediri saja yang memanfaatkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Kelir, namun juga masyarakat dari luar kota seperti Banyuwangi, Pasuruan, Jombang, dan kota lain di sekitarnya.