Belajar Budidaya Lebah Madu di KTH Joho Lestari

Musim bunga kaliandra biasa dimulai pada bulan Maret akhir sampai dengan bulan April. Selanjutnya peternak lebah bisa berpindah di Pasuruan atau Pati untuk musim bunga randu, begitu seterusnya mengikuti musim bunga.

Dari jumlah peternak lebah di KTH Joho Lestari, terdapat sekitar 1600 setup lebah yang dimiliki oleh kelompok. Dalam setahun, para peternak lebah madu bisa memanen madu dari jenis bunga tanaman yang berbeda-beda sampai 5 jenis tanaman, mulai madu kaliandra, randu, karet, mangga dan rambutan sehingga masing-masing madu memiliki warna, bau, kekentalan dan harga yang berbeda.

Omset kelompok ini sekarang lebih dari Rp 70 juta pertahun. Dan sudah banyak instansi, kelompok tani maupun masyarakat yang datang untuk melakukan study banding maupun melakukan pelatihan di KTH Joho Lestari.

Baca Juga :  Peserta Land Rover Indonesia, Nginap dan Makan Malam di Sirkuit Swarnadwipa

Para peternak lebah di Desa Joho juga sebagai pedagang karena banyak diantaranya yang menjual langsung hasil madunya ke konsumen, dengan memiliki merk dagang sendiri sendiri. Apabila hasil panen madu melimpah, bisa dijual curah ke pedagang lainnya dan sisanya dikemas dalam bentuk botol beberapa ukuran, disegel, kemudian diberi label.

Baca Juga :  Siswa SD Negeri 28/II Tanah Periuk, Semangat Ikuti Pawai HUT RI Ke -74

Pada umumnya para peternak lebah ini menjual hasil madunya di etalase depan rumah dan juga menjualnya secara online. Tidak ada persaingan yang tidak sehat, karena mereka memiliki pelanggannya masing-masing.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM), KLHK, Helmi Basalamah dalam keterangan tertulisnya (1/4/2020) menyebutkan bahwa, atas kemajuan kegiatan di kelompok tersebut, pada tahun 2018 lalu KTH Joho Lestari ditetapkan menjadi Wanawiyata Widyakarya.