Tebo  

BBM Naik Pengojek Mengeluh dan Tak Pernah Terima BLT

Nasir tukang Ojek yang mangkal, di pintu keluar pasar sarinah Wirotho Agung Rimbo Bujang. Selasa (20/9/2022). Foto : sidakpost/Amir Said

SIDAKPOST.ID, TEBO – Pasca kenaikan bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah pusat sangat dikeluhkan oleh puluhan pengojek, yang beroperasi atau mangkal di kawasan Pasar Sarinah Kelurahan Wirotho Agung Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

Pasalnya, bahan bakar minyak harganya mahal, sementara animo penumpang saat ini berkurang takut naik Ojek, mengingat dianggapnya ongkos ojek bertambah mahal.

Baca Juga :  Tak Ada Lahan, Babinsa Sertu Dasiman Ajak Warga Tanam Cabai di Polibag

Salah seorang pengojek yang terimbas atau terdampak oleh kenaikan harga bahan bakar minyak dan inflasi harga barang kebutuhan masyarakat, Jamasir
akrab dipanggil Nasir (56) warga Jalan Pahlawan (RW Hadi Sutrisno-red) Kelurahan Wirotho Agung Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.

Baca Juga :  Tambah Mantap, Nazar Efendi Resmi Kenakan Rompi Partai Demokrat

Saat dibincangi media ini Nasir menceritakan kondisinya apa adanya, dirinya nenjadi tukang ojek sudah 15 tahun lamanya yang mangkal di Pasar Sarinah Wirotho Agung, anak tiga orang yang dua tamat SMA tidak bisa neneruskan kuliah karena tidak punya biaya karena kondisi ekonomi pas-pasan.

“Sejak naiknya harga BBM dan inflasi lonjakan harga bahan pangan pokok kebutuhan masyarakat, semakin kacau parah ekonomi kembang kempis karena
usaha saya hanya mengandalkan sebagai tukang ojek,”beber Nasir dengan nada lirih, Selasa (20/09/2022).

Baca Juga :  Wabup Syahlan Apresiasi Bawaslu Sudah Wujudkan Demokrasi di Tebo

Dikatakan Nasir, yang mencari nafkah dirinya seorang dan sedangkan Isterinya
menderita sakit gula sudah 5 tahun, kebun tidak punya sebatang karet pun tidak ada dan rumah pun hingga kini tidak punya masih menumpang dengan mertua.

“Dari dulu hingga sekarang ini saya belum pernah menerima bantuan BLT apapun namanya, padahal poto cofy KTP dan KK sudah sering di kumpulkan di RT atau RW namun bantuan tak kunjung diterima, dimana ini rasa keadilan sebagai warga negara indonesia, “ucap Nasir, mengakhiri.