Sifat ujub adalah perasaan bangga berlebihan terhadap diri sendiri yang muncul karena kelebihan atau pencapaian tertentu, baik itu berupa ilmu, harta, ketampanan, kekuatan, atau amal ibadah. Dalam Islam, sifat ini dianggap sebagai penyakit hati yang berbahaya karena dapat merusak amal dan mengundang murka Allah SWT. Sifat ujub sering kali menjadi penghalang bagi seseorang untuk bersikap rendah hati dan ikhlas, serta menghambat pertumbuhan spiritualnya.
1. Menghapus Pahala Amal Baik
Salah satu bahaya terbesar dari sifat ujub adalah kemampuannya untuk menghapus pahala amal kebaikan. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa ada tiga golongan manusia yang pertama kali diadili pada hari kiamat, salah satunya adalah orang yang riya dan ujub atas amalnya. Amal ibadah yang dilakukan dengan tujuan membanggakan diri atau merasa lebih baik dari orang lain tidak akan diterima oleh Allah SWT. Sebaliknya, amal tersebut menjadi sia-sia karena niatnya yang tidak ikhlas.
2. Meningkatkan Kesombongan
Ujub adalah pintu menuju sifat sombong. Ketika seseorang merasa bangga dengan dirinya sendiri, ia cenderung memandang rendah orang lain. Dalam Al-Qur’an, sifat sombong sangat dicela, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Luqman ayat 18: “Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” Sifat ujub dapat mengarahkan seseorang untuk menutup mata terhadap kekurangan dirinya dan hanya melihat kelebihan yang dimilikinya, sehingga ia terjebak dalam ilusi superioritas.