SIDAKPOST.ID, KERINCI – Sebuah langkah strategis untuk pelestarian budaya digagas Pemerintah Kabupaten Kerinci. Wakil Bupati Kerinci, Murison, menghadiri rapat koordinasi bersama Balai Bahasa Provinsi Jambi, Rabu (14/05).
Rapat tersebut tak lain membahas rencana memasukkan Bahasa Kerinci sebagai mata pelajaran muatan lokal (mulok) di sekolah yang ada di Kerinci.
Rapat yang digelar di Kantor Bupati Kerinci ini turut dihadiri Kepala Balai Bahasa Jambi, perwakilan Dinas Pendidikan, tokoh adat, serta para pemerhati budaya lokal.
Fokus utama adalah merancang skema integrasi Bahasa Kerinci dalam sistem pendidikan formal sebagai upaya nyata melestarikan warisan linguistik daerah.
“Bahasa adalah roh dari sebuah kebudayaan. Jika kita kehilangan bahasa, maka secara perlahan kita juga akan kehilangan jati diri sebagai masyarakat Kerinci,” kata wabup Murison.
Ia menilai pengajaran Bahasa Kerinci di sekolah tidak sekadar soal bahasa, tetapi juga tentang meneruskan nilai-nilai dan filosofi hidup masyarakat Kerinci kepada generasi muda.
Murison juga menekankan bahwa pelestarian Bahasa Kerinci tidak bisa dibebankan hanya kepada komunitas adat. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat diperlukan agar upaya ini berjalan maksimal.
“Melalui pendidikan formal, kita memiliki peluang besar untuk menjangkau generasi muda secara sistematis. Dengan kurikulum yang baik dan guru yang kompeten, kita bisa membentuk generasi yang cerdas secara akademik dan kuat dalam akar budayanya,” tambahnya.
Kepala Balai Bahasa Jambi menyambut positif komitmen Pemkab Kerinci, dan menyebut daerah ini sebagai salah satu wilayah prioritas dalam program revitalisasi bahasa daerah yang tengah digencarkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.