“Ini suatu hal yang positif dan prospektif kedepan bahwa sampah jangan kita lihat sebagai hal yang tidak berguna, tetapi tentu berguna secara ekonomi apabila kita kelola dengan baik dan benar,” ungkapnya.
Selain itu, disampaikan Wamen Alue Dohong, proses pengelolaan sampah seperti ini juga dapat memperpanjang “masa hidup” TPST Bantar Gebang.
Sejumlah terobosan yang dilakukan di TPST Bantar Gebang dengan landfill mining, pemanfaatan gas metana, dan PLTSa dapat menjadi percontohan di seluruh Indonesia.
“Pemerintah dalam hal ini KLHK akan mendorong beberapa provinsi yang mempunyai buangan sampah diatas 1.000 Ton/hari bisa belajar dengan DKI Jakarta,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, Wamen LHK Alue Dohong juga memberikan bantuan sembako untuk para pemulung di TPST Bantar Gebang dan TPA Sumur Batu.
Turut hadir mendampingi pada kegiatan ini yaitu Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Pengelolaan Sampah Ditjen PSLB3 Novrizal Tahar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, dan Wakil Walikota Bekasi. (RED)