SIDAKPOST.ID, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jumat, 3 Januari 2020. Mengawali Tahun 2020, Wakil Menteri LHK Alue Dohong, melakukan kunjungan kerja ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu di Kota Bekasi, Jumat (03/01).
Wamen Alue Dohong mengatakan kunjungannya kali ini untuk meninjau kesiapan TPA menghadapi datangnya musim hujan.
“Saya khawatir banjir air disertai banjir sampah. Syukur alhamdulillah, di TPST Bantar Gebang dapat tertangani dengan baik,” ujarnya.
TPA Bantar Gebang yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, beroperasi sejak tahun 1989, dengan luas lahan 113,15 Ha yang terdiri dari landfill 81,40 Ha dan sarpras 23,30 Ha.
Kapasitas total timbulan sampahnya mencapai 7.708 ton/hari. Komposisi dan karakteristik sampahnya yaitu 43% sampah organik dan 35% plastik dan PET.
TPST Bantar Gebang juga menjadi lokasi pilot project Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang merupakan proyek kerja sama antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Pemprov DKI Jakarta.
Dengan kapasitas 100 ton/hari, PLTSa menghasilkan output listrik hingga 700 kW/jam yang digunakan untuk keperluan internal PLTSa. Tahun ini, PLTSa ditargetkan dapat beroperasi penuh.
“Bagi saya, pola pengelolaan sampah oleh Pemprov DKI Jakarta khususnya di TPST Bantar Gebang ini terlihat menjanjikan sekali. Disini juga circular economy sudah mulai dijalankan,” kata Wamen Alue Dohong.
Lebih lanjut, Wamen Alue Dohong mengungkapkan dulu sampah hanya menjadi sampah (waste to waste), sekarang juga dapat menjadi energi (waste to energy).