“Di RS Fatmawati ternyata kondisi Oki memang tetap harus dilakukan amputasi dari panggul sebelah kanan, 2 jari di bawah rusuk kanan,” jelasnya.
Usai dirawat beberapa hari, kondisi Oki membaik dan lebaran di rumah. Sebulan berikutnya, Oki mengalami pendarahan kembali dan dibawa ke RS Fatmawati.
“Dilakukan embolisasi namun tidak berhasil kondisi tetap pendarahan, transfusi lebih dari 50 kantong darah diberikan ke Oki. Setelah itu, dilakukan radioterapi dan akhirnya kondisi Oki membaik, pendarahan berhenti pada Mei 2025 dengan perawatan 2 bulan di RS Fatmawati. Obat yang harus ditebus sebanyak 7 botol albumin dengan masing-masing seharga Rp3 juta yang dicover BPJS hanya 2 botol,” ucap Wahyu Ningsih.
Setelah itu, Oki kembali pulang ke rumah, dan 5 hari di rumah Oki batuk berdarah dan dibawa kembali ke RS Fatmawati sejak 29 Juni 2025 hingga saat ini.
“Sekarang kondisi Oki masih batuk berdarah dan sesak nafas, dari luka amputasi keluar darah kembali. Tim Dokter RS Fatmawati sedang menyiapkan tindakan Bronkoscopi untuk mengecek saluran pernapasan, Trakeostomi berupa tindakan pembedahan untuk membuat lubang di trakea (tenggorokan) agar dapat dipasang tabung pernapasan,” ujar Wahyu Ningsih.
Kanker tulang Sarkoma sebuah penantang yang sangat berat bagi Oki. Dukungan dari keluarga, teman-teman, dan seluruh masyarakat Indonesia, Oki tetap kuat dan bersemangat untuk melawan penyakitnya. Semangat juangnya di dunia olahraga pun diharapkan juga akan membantunya dalam menghadapi ujian terberat ini.
Semoga pemerintah provinsi Jambi dalam hal ini Gubernur Al Haris dan seluruh pihak dapat membantu pemulihan dengan keterbatasan biaya Oki dan keluarga. (sri)