Asa Firli untuk Pegiat Media

Salah satu karakter utama sistem demokrasi yaitu keterbukaan, dengan demikian seharusnya praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan di negeri ini tidak lagi terjadi. Atau setidaknya berkurang signifikan.

Hal ini diutarakan Ketua KPK, Firli Bahuri saat menjadi pembicara kunci pada pengukuhan pengurus daerah Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Jawa Barat, Jumat, 21 Januari 2022 di hotel Horison Bandung.

Ini bukan sekedar retorika tapi bentuk kegelisahan Firli. Karenanya di era Firli akselerasi Pemberantasan korupsi tidak saja tertumpu pada aspek penindakan tapi juga aspek pencegahan dan pendidikan.

Baca Juga :  Geger Warga Kerinci, Temukan Sesosok Mayat di Kebun Teh

Firli berkeyakinan peta jalan pemberantasan korupsi hanya akan berhasil jika akselarasi aspek pencegahan dan pendidikan antikorupsi dilakukan secara paralel dengan upaya penindakan. Tanpa itu maka KPK tak ubahnya hanya sebagai pemadam kebakaran.

Menariknya trisula pemberantasan korupsi tadi lalu dikemas kedalam sebuah gagasan cerdas bertema Orkestrasi Pemberantasan Korupsi. Orkestrasi yang dimaksud adalah sebuah gagasan dimana semua instrumen anak bangsa harus menjadi agen dalam pemberantasan korupsi dengan memainkan irama dan musik sesuai perannya, sehingga mewujudkan Indonesia yang bebas dan bersih dari perilaku koruptif.

Baca Juga :  Jasa Raharja Serahkan Untuk Perbaikan Masjid Masjid Al-Dakwah

Karenanya, sebagai salah satu pilar demokrasi, menurut Firli media merupakan salah satu elemen kunci dan strategis dalam mewujudkan tidak saja Indonesia bebas korupsi tapi lebih dari itu mewujudkan tujuan bernegara. Karena menurutnya, media dapat mengubah dan mengembangkan budaya dan membangun perubahan, mencerdaskan kehidupan termasuk memiliki peran strategis mendorong pemberantasan korupsi termasuk mengawal pembangunan sistem pencegahan korupsi.