Angka Kemiskinan Lombok Timur Naik 0,14 Persen

Tampak Sekumpulan Pencari Kerja Di Lombok Timur/Foto : sidakpost.id

“Jadi kondisi maret 2021 itu, lebih parah dari 2020. Sehingga 2021 itu banyak terjadi pembatasan sosial yang inten di lapangan, akibatnya perekonomian tidak 100 persen beroperasi, tenaga kerja banyak yang di PHK, perusahaan banyak yang tutup,” ujarnya.

Mengenai penyebab kedua, dijelaskan dia bahwa, Inflasi bulan Maret 2021 lebih tinggi dari inflasi bulan Maret 2020. Kalau 2021 inflasi-nya 1,58 persen sedangkan 2020 1,33 persen.

“Dengan lebih tingginya inflasi pada Maret 2021 menyebabkan daya beli masyarakat relatif menurun pada Maret 2021 dibandingkan Maret 2020,”katanya.

Baca Juga :  Kampung Tuo Dusun Bukit Telago Terendam Banjir, Aktivitas Warga Lumpuh Total

Kemudian terkait dengan upah buruh, kondisi 2021 dibandingkan dengan upah buruh 2020 turun sebesar 8,77 persen. Diterangkan dia hal itu menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kenaikan penduduk miskin.

Baca Juga :  Dikbud Lotim Segera Berlakukan E-Rapor

Faktor terakhir dijelaskan dia bahwa dari beberapa bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah pusat maupun daerah belum 100 persen memenuhi target.

“Karena masih ada kelompok-kelompok yang belum mendapatkan bantuan dan untuk persentase kenaikan angka kemiskinan sekitar 7000 orang. Angka tersebut naik dari 183.000 orang pada 2020 menjadi 190.000 orang miskin pada 2021,”pungkasnya. (gil)