Warga Bungo Kesal Listrik Sering Padam Saat Berbuka Puasa

Foto listrik padam (ist)

SIDAKPOST.ID, BUNGO – Warga Kecamatan Tanah Sepenggal dan Kecamatan Tanah Sepengal Lintas melontarkan protes atas pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Kabupaten Bungo.

Protes dilontarkan karena PLN sering melakukan pemadaman listrik ditengah masyarakat khususnya umat muslim tengah berbuka puasa ramadhan.

BACA JUGA :Heboh! Warga Temukan Mayat di Belakang Rumah Bidan Desa

Salah seorang warga Dusun (Desa) Tenam, Kecamatan Tanah Sepengal, Ahmad Pudaili mengatakan, pemadaman listrik di saat umat muslim sedang berbuka puasa menunjukkan bahwa pelayanan PLN sangatlah buruk.

Padahal, sebutnya. Harapan besar masyarakat adalah tidak terjadi pemadaman oleh PLN Bungo, apalagi selama bulan ramadhan 1442 H ini.

Baca Juga :  Sertu M Zen, dampingi Petani Terima Benih Padi dari Dinas Pertanian

BACA JUGATak Membatalkan Puasa, Ini Perlu Diketahui soal Vaksinasi Covid-19 pada Bulan Ramadhan

“Pemadaman listrik ketika berbuka puasa saat ini tentu membuat banyak masyarakat kesal bahkan marah. Sebab pelayanan PLN ini cenderung buruk,” ucapnya, Kamis (15/4/2021)

Dikatakan, masyarakat Kecamatan Tanah Sepengal tidak kaget lagi jika PLN sering melakukan pemadaman listrik sekalipun dalilnya adanya gangguan listrik sehingga terjadi listrik padam.

Bahkan jauh sebelum ramadhan warga Tanah Sepenggal juga sudah menduga akan sering terjadi mati lampu. Karena setiap masuk bulan ramadhan menjadi langganan mati lampu untuk kecamatan Tanah Sepenggal.

Baca Juga :  Bupati Masnah Busro Beri Penghargaan kepada 12 OPD 

“Batu tiga hari berjalan puasa namun setiap mau berbuka pasti kampu mati dan warga merasa kecewa dan kesal dengan pelayanan pihak PLN. Heranya setiap bulan ramadhan lamu sering mati apakah sudah menjadi langganan mati lampu,” cetusnya.

Tak hanta Ahmad Pudaili, warga lain SR juga mengunkapkan rasa kekesalannya karena setiap mau berbuka listril pasti padam. Kalau memang ada gangguan di sekitar sini pasti bisa diperbaiki agar tak ada masyarakat yang kecewa.