Gubernur Al Haris Halal Bihalal Bersama Masyarakat Tanjung Raden

Tampak Gubernur Jambi Hadiri Halal Bihalal Tanjung Raden, Kec. Danau Teluk, Seberang Kota Jambi. Foto : Diskominfo

SIDAKPOST.ID, JAMBI – Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris melaksanakan Halal Bi Halal bersama masyarakat Tanjung Raden, bertempat di Lapangan Madrasah Saadatul Ulya, Kelurahan Tanjung Raden Kecamatan Danau Teluk, Seberang, Kota Jambi, Rabu (23/04/2025).

Halal Bihalal ini juga turut dihadiri oleh Wali Kota Jambi yang diwakili oleh Sekda Kota Jambi beserta jajaran Pemerintah Kota Jambi serta para undangan lainnya.

“Hari ini, kami hadir di Madrasah Saadatul Ulya Jambi menghadiri halal bihalal keluarga besar masyarakat Kota Jambi, khususnya Tanjung Raden. Kegiatan ini rutin diadakan, namun tujuan utamanya tetap kami prioritaskan yaitu mempererat silaturahmi dan saling memaafkan di bulan Syawal. Kami berupaya menjangkau warga, mengingat keterbatasan waktu dan mobilitas. Halal bihalal ini menjadi momen penting untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan membangun semangat kebersamaan demi kemajuan bersama,” ujar Gubernur Al Haris.

Baca Juga :  Gubernur Al Haris Panen Perdana Melon Premium di Tanjung Jabung Timur

Gubernur Al Haris mengatakan, seluruh umat Islam telah melalui bulan Ramadhan dan merayakan Idul Fitri bersama, baik dari NU, Muhammadiyah, maupun kelompok lainnya.

“Meskipun ada perbedaan perayaan dibeberapa daerah seperti yang terlihat di televisi, di Jambi kita bersatu merayakan Idul Fitri tahun ini. Semoga silaturahmi ini terus terjaga di tahun-tahun mendatang,” kata Al Haris.

Baca Juga :  Gelar Seminar Budaya Keselamatan Penerbangan, Rivan A. Purwantono Tekankan Pentingnya Kesadaran Kolektif Keselamatan Transportasi Udara

Selanjutnya, Gubernur Al Haris menyampaikan bahwa setelah bulan Ramadhan, tiba bulan Syawal. Pada bulan Syawal ini, dianjurkan untuk saling memaafkan, memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan, termasuk kewajiban pembayaran utang.

Utang kecil dapat diikhlaskan, sementara utang besar dapat dikomunikasikan kembali. Dalam kehidupan bermasyarakat, tidak ada manusia yang sempurna, termasuk para pemimpin.