SIDAKPOST.ID, JAMBI – Pada tahun 2022, ada lima Kabupaten/Kota yang merupakan lokasi focus (lokus) prioritas penanganan stunting, salah satunya adalah Kabupaten Muaro Jambi.
Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi bersama OPD-KB Kabupaten Muaro Jambi gelar kegiatan Internalisasi Pengasuhan 1000 Hari pertama Kehidupan (HPK), Jum’at (15/07/2022)
Kegiatan yang di hadiri langsung kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi yang di wakili oleh ibu Novitasari, S. Pd di dampingi kepala Desa Tri Jaya Kecamatan Bahar Selatan, Penyuluh Keluarga Berencana, OPD-KB dan tamu undangan lainya
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan sekitar 30 orang terdiri dari Kader BKB, Ibu hamil dan Ibu/keluarga yang mempunyai baduta dan balita, dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada orangtua/keluarga Baduta, PKB/PLKB, dan tokoh masyarakat tentang pentingnya pengasuhan dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting serta terbinanya kelompok BKB.
Berdasarkan hasil Studi Kasus Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, secara Nasional status gizi balita stunted sebesar 24,4 persen. Hal tersebut menunjukkan adanya penurunan dari hasil studi sebelumnya, yaitu hasil Studi Status Gizi Balita di Indonesia (SSGBI) pada tahun 2019 sebesr 27,67 persen.
Namun, untuk Provinsi Jambi, terjadi kenaikan angka prevalensi sebesar 1,4 persen dari 21 persen (SSBGI 2019) menjadi 22,4 persen (SSBI 2021).
“Hal ini tentunya sangat menjadi perhatian pemerintah, khususnya Provinsi Jambi dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan perubahan pola pikir serta pola asuh masyarakat untuk mencegah stunting,” ujar Novitasari