10 Muharram, Orangtua Santri Ponpes An-Nizomiyah Masak Bubur Asyura

SIDAKPOST.ID, TEBO – Melestarika tradisi lama, orangtua santri pondok pesantren An-Nizomiyah Desa Aurcino, VII Koto, Kabupaten Tebo masak bubur Asyura dalam menyambut 10 Muharam, Sabtu (29/08).

Selain tradisi memasak bubur Asyura, orangtua santri dan guru ponpes juga menyantuni anak yatim yang ada di Ponpes An-Nizomiyah. Semua itu bentuk kepedulian dan berbagi berkah kepada sesama.

“Memasak bubur asyura ini memang tradisi setiap tahun dilaksanakan di Ponpes An-Nizomiyah, ini juga wujud kepedulian orangtua santri pada saat 10 Muharram 1442 H,” ungkap Siti Tubiah, orangtua santri.

Baca Juga :  Keponakan Tusuk Paman Berkali-kali Hingga Tewas

Dikatakan, setelah dimasak tersebut dinikmati secara bersama-sama dengan para guru, santri dan sekitar ponpes. Untuk bahan bubur Asyura langsung dari orangtua santri, dan santunan dari para guru yang disambungkan untuk anak – anak yatim.

“Semoga peringatan 10 Muharram ini menjadikan diri kita masing-masing gemar berbagi rezki yang kita miliki dengan sesama. Terlebih saat pendemi covid-19 melanda di seluruh penjuru termasuk di Tebo,”tutupnya.

Tun Idmun,kepala MTS Ponpes An-Nizomiyah sangat berterima kasih kepada semua orangtua santri, yang telah memasak bubur Asyura pada 10 Muharram di lingkungan Ponpes.

Baca Juga :  Tertangkap 3 Terduga Teroris, Kapolres Tebo : Ajak Elemen Cegah Radikalisme

Jadi bukan sekedar makan bubur saja yang dirasakan, akan tetapi ada makna kebersamaan dan kepedulian sesama yang terkandung di dalamnya.

“Kebersamaan seperti ini kalau bukan dari niat yang baik dan ikhlas maka tidak akan terlaksana dengan baik. Saya lihat kekeluargaan dan kebersamaan sangat kental dan membudaya sehingga 10 Muharram merupakan berkah bagi sesama,” katanya. (nwr)