Hasil kreasinya bermacam-macam, mulai dari topi santai, pot bunga, tempat perhiasan, tong sampah, tempat buku, tad dan masih banyak lagi yang lainnya.
“Seluruh produksi dijual secara langsung, baik lewat perkumpulan Ibu-ibu Darmawanita Bungo, bahkan istri Pak Kapolres juga sudah pernah beki hasil dari kerajinan yang kami buat,” ungkapnya.
Kerajinan tangan dari koran bekas ini, baru dua minggu dilaksanakan. Untuk menghasilkan berbagai jenis kerajinan, Asmaniar tidak bekerja sendiri, dia dibantu oleh karang Taruna dan IRT yang ada di sekitar rumahnya.
“Dalam satu hari, kami bisa mengasilkan sekitar 40 buah berbagai bentuk kerajinan. Sekarang kami sedang mempersiapkan untuk mengikuti Ulang tahun Dharmawanita di Provinsi Jambi tepatnya Januari 2018 mendatang,” bebernya.
Bahkan kata Asmaniar, harga untuk satuan dari hasil kreasinya cukup beragam, mulai harga Rp 5000 hingga harga Rp 100 ribu. Pihaknya juga berharap kedepan bisa mendapat bantuan dari Pemerintah Bungo, untuk mengembangkan usaha ketajinan yang sedang Ia geluti itu.
“Kini jumlah anggota yang ikut kerja bersama kelompak kerajinan ini sebanyak 12 orang. Untuk proses pembuatannya tidak terlalu lama, karena anggota kelompok kami bekerja secara bersama-sama. Ya semogga dengan adanya usaha seperti ini, bisa menghasilkan uang bagi ibu rumah tangga dan karang taruna,” tukasnya. (zek)