Warga Parit Tagi Bikin Penghalang Banjir Sendiri?

SIDAKPOST.ID-TANJABBAR – Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) salah satu wilayah memiliki secara topografi daerah pasang – surut air laut. Menurut pengakuan warga, air pasang tinggi dari bulan-bulan sebelumnya terhitung dari bulan November sampai Desember.

Hal ini menjadi kekhawatiran masyarakat yang menggantungkan hidupnya sebagai petani, salah satunya masyarakat Parit Tagi RT 08, Kelurahan Betara Kiri, Kecamatan Kuala Betara, Jum’at (24/12/2021).

Warga mengaku resah, karena tidak ada respon pemerintah setempat untuk mengantisipasi agar banjir tidak masuk kedalam kebun mereka.

Upaya tersebut dilakukan oleh warga Parit Tagik RT 08 berupaya agar banjir tidak masuk dikebun, tidak hanya mencangkul bagian depan kebun tetapi ada juga dengan memasukkan tanah didalam karung.

Baca Juga :  Gubernur Jambi Didampingi Bupati Tebo Salurkan Bantuan PEN UMKM

Sakke (46) saat dikonfirmasi mengaku masih khawatir sudah masuk akhir bulan Desember banjir kian semakin tinggi.

“Sekitar 15 KK yang memiliki kebun disini tenggelam banjir jika sudah bulan 11 dan 12,” ungkap Sakke.

Ia juga menyayangkan bahwa sudah sekitar beberapa tahun ini tidak ada respon dari pemerintah baik dari eksekutif maupun legeslatif.

“Mereka hanya akan turun kepada masyarakat kalau sudah kampanye saja. Tetapi setelah mereka duduk tidak ada respon apa apa.,” ungkap Sakke.

Baca Juga :  Polres Bungo Amankan Pemilik dan Dua Keping Emas Diduga Hasil Peti

“Dengan sekuat tenaga kami berusaha agar sumber mata pencaharian kami tidak terkena banjir, mengharapkan respon dari pemerintah entah kapan,” sambungnya.

Sakke mengaku, sekitar tahun 2018 lalu terakhir bantuan dari pemerintah menanggul memakai kobelko. Akan tetapi tidak sesuai harapan setelah pengerjaannya.

“Kalau tidak salah 2018 lalu bantuan dari Pemda menggunakan kobelko untuk menanggul kebun kami datang, tetapi tidak sesuai yang kami harapkan,” kata Sakke. (str)