SIDAKPOST.ID, TEBO – Seperti ungkapan peribahasa Tak Lapuk Dihujan Tak lekang Dipanas, tradisi bodoan (lebaran) ketupat masih eksis bertahan melekat dan dilestarikan didaerah eks transmigrasi yaitu di Kecamatan Rimbo Ilir, Kecamatan Rimbo Bujang, Kecamatan Rimbo Ulu dan di Kecamatan lainnya wilayah Kabupaten Tebo.
Budayawan Kecamatan Rimbo Ilir Tanuji di konfirmasi sidakpoat.id menyebutkan, pihaknya membenarkan tradisi lebaran ketupat masih dipertahankan dan dilestarikan oleh warga Rimbo Ilir. Lebaran ketupat di Rimbo ilir , akan dilaksanakan pada H + 7 lebaran idul Fitri 1440 hijrah.
‘Biasanya warga membuat ketupat dan lepet yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa atau janur diisi beras atau ketan lalu direbus, ketupat dan lepat dengan pasangan opor dan sejenisnya dimakan bersama keluarga dan dibagikan kepada tetangga dekat,” kata Budayawan Rimbo Ilir Tanuji. Senin (10/6/2919)
Ketua Lembaga Adat (LAM) Kecamatan Rimbo Bujang H.Sriyono dikonfirmasi mengatakan, tradisi Bodoan atau lebaran ketupat di Rayakan oleh Warga di Rimbo Bujang bakda lebaran ke tujuh idul Fitri 1440 hijrah.
“Budaya lebaran idul Fitri sangat baik mengandung filosofi silaturrahmi rasa kebersamaan dan maaf bermaafan, budaya peninggakan nenek moyang kita ini pertu terus. dilestarikan,” tutur Ketua Lembaga Adat Rimbo Bujang H.Sriyono.
Datuk Alam Kecamatan Rimbo Ulu Budi Purnomo dikonfirmasi menuturkan, menurutnya tradisi atau budaya merayakan hari Raya Ketupat di Kecamatan Rimbo Ulu masih mengakar di masyarakat dan di Rayakan pada H + 5 lebaran idul fitri 1440 hijrah.
“Warga membuat ketupat dan lepet dilengkapi dengan opor dan sejenisnya lantas di antarkan kerumah Ketua RT atau Sesepuh setempat, makanan tradisional tersebut disantap bersama -sama warga setempat sembari bermaaf – maafan,” papar Datuk Alam Rimbo Ulu Budi Purnomo.