Dia menerangkan keberhasilan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) akan menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh dan meningkatkan derajat ketahanan nasional serta mampu memberikan jaminan terhadap kesinambungan pembangunan nasional yang pada akhirnya akan mampu secara signifikan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Rohyat menambahkan TNI merupakan mitra kerja yang sangat potensial dalam mempercepat pencapaian keberhasilan program keluarga berencana sehingga dapat menekan angka kelahiran di Indonesia.
“Sejarah mencatat, kerjasama antara BKKBN dengan TNI yaitu berhasil menekan angka kelahiran dari 5,6 per wanita usia subur pada awal tahun 1970-an menjadi 2,6 pada awal tahun 2000-an dan 2017 menjadi 2,4,” kata Dandim.
Dengan begitu, lanjut Rohyat, akan berdampak terhadap peningkatan pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan dan perekonomian. “Sehingga Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera melembaga dengan baik dan dapat mencegah kelahiran yang tidak diinginkan sebanyak 80-100 juta jiwa. Kami berharap kerjasama ini dapat terus kuat terjalin dan ditingkatkan,” terang Rohyat.
TNI telah membantu BKKBN dengan melibatkan Babinsa dan tenaga lini lapangan yaitu Petugas Penyuluh KB atau PLKB yang telah alih kelola sebagai tenaga pusat untuk menjadi tenaga penggerak dan motivator di lapangan.
“Dengan adanya pemaduan dan integrasi kegiatan yang sinergis dengan TNI dan lintas sektor lain, baik lembaga eksekutif dan legislatif daerah, LSM, sektor swasta serta tokoh agama dan masyarakat, maka dapat memperkuat kembali program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di lapangan,” katanya.