SIDAKPOST.ID, BUNGO – Terkait iuran yang di kumpulkan dari sejumlah petani yang melewati jalan Perkebunan milik PT. BMM dari Dusun Benit hingga Dusun Datar, Kecamatan Muko-Muko Bathin VII, warga yang punya kebun juga ingin secara jelas disampaikan di dalam rapat.
Informasi yang diperoleh memang jalan yang dilewati oleh masyarakat benar itu adalah jalan perkebunan milik PT.BMM, dan juga sejumlah pemilik kebun yang memiliki kebun yang ada di sepanjang jalan itu, secara bersama-sama ikut menjaga dan memperbaiki agar jalan itu tetap bagus untuk dilewati.
Seorang warga sebut saja N dikonfirmasi membenarkan, kalau untuk melewati jalan perkebunan milik BMM selama ini, tidak ada masalah. Pada dasarnya ia juga tidak mempermasalahkan terkait iuran yang ada itu. Akan tetapi pihaknya ingin semua yang ada segera didata agar tahu.
“Kalau masalah iuran Rp 20.000 ribu per hektar itu bagi saya tak jadi masalah karena kita butuh jalan itu. Tapi secara pribadi saya tidak pernah diajak musyawarah dan tiba-tiba ada iuran tersebut. Kami juga berpartisipasi membawa sirtu agar jalan yang berlobang bisa diperbaiki, “ujar, N yang enggan namanya disebut secara jelas.
Bahkan kata dia, kalau masalah iuran itu tidak ada persoalan namun, semua yang melewati jalan itu, harus benar-benar di data secara keseluruhan. Karena sudah selayaknya bagi setiap petani pemilik kebun yang lewat di jalan perkebunan milik PT.BMM harus sepakat menjaga jalan itu.
“Ya kami bukan komplain tapi, ingin lebih merata saja, siapa saja yang lewat disitu berkontribusi untuk menjaga jalan yang sudah diberikan lewat oleh pihak BMM. Karena kalau tidak ada jalan itu, kita kesulitan membawa hasil panen, “cetusnya.