Si Kancil dan Buaya yang Murah Hati

Ilustrasi Si Kancil dan Buaya yang Murah Hati. (AI)

Di suatu hutan yang damai, hiduplah seekor kancil cerdik bernama Lilo. Ia terkenal karena kecerdasannya, namun juga sering iseng kepada hewan lain. Suatu hari, saat hendak menyeberangi sungai, Lilo mendapati arus sungai terlalu deras.

Saat itu, seekor buaya tua bernama Boma muncul. Meski buaya sering dianggap menyeramkan, Boma justru dikenal sebagai buaya yang baik hati. Ia melihat kancil kebingungan dan menawarkan bantuan untuk menyeberangkannya.

Lilo sempat ragu, tapi akhirnya menerima tawaran itu. Di punggung Boma, mereka menyusuri sungai bersama. Namun tiba-tiba, Lilo merasa malu pada dirinya sendiri. Ia teringat bagaimana dulu pernah mengejek Boma di depan hewan lain.

Baca Juga :  Filter Wajah yang Membawa Petaka

Sesampainya di seberang, Lilo menunduk. “Maafkan aku, Boma. Dulu aku sering mengejekmu, tapi kau tetap menolongku tanpa ragu. Kau benar-benar hebat.”

Boma tersenyum, “Tidak apa-apa, Lilo. Kita semua bisa berubah dan menjadi lebih baik.”

Hari-hari berikutnya, Lilo dan Boma menjadi sahabat yang tak terpisahkan. Lilo mulai berubah. Ia tak lagi iseng pada hewan lain, dan malah sering membantu mereka. Ia belajar dari Boma, bahwa menjadi baik lebih menyenangkan daripada menjadi cerdik sendiri.

Suatu ketika, seekor anak kelinci tercebur ke sungai. Tanpa pikir panjang, Lilo segera meminta bantuan Boma, dan mereka bersama-sama menyelamatkan si kelinci. Para hewan yang menyaksikan kejadian itu pun mulai melihat betapa berharganya kebaikan hati.

Baca Juga :  Kisah Kelinci Sombong dan Kura-Kura yang Sabar

Sejak saat itu, hutan menjadi tempat yang lebih ramah. Para hewan tak hanya menghormati kecerdasan, tetapi juga kebaikan. Dan semua itu dimulai dari satu perbuatan baik seekor buaya yang berhati besar.

Pesan Moral: Kebaikan sejati tidak memandang masa lalu. Berbuat baik kepada siapa saja akan membawa persahabatan dan rasa hormat yang tulus.

Editor: Madi