“Saya Ingin Tampak Apa Adanya”

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI/Foto : sidakpost.id/dok JMSI)

Keempat, maka apapun yang saya lakukan menjadi cenderung sangat dinilai dan dikritisi.

Saya mengajak seluruh anak bangsa untuk terlibat dalam upaya membangun budaya antikorupsi, menghindari perilaku koruptif. Semua dilakukan untuk membersihkan NKRI dari praktik praktik korupsi. Semua menjadi ramai sekali lagi karena saya tidak bisa menghindar menjadi pribadi yang disorot dengan mata yang lebih tajam dari hari ke hari.

Bahkan istri saya pun, ikut disorot. Beliau yang mencintai seni dan musik itu, karena rasa bangganya menjadi bagian dari kerja pemberantasan korupsi di KPK lalu menciptakan lagu yang merupakan hak setiap warga negara untuk mencipta. Juga memperoleh kritik.

Baca Juga :  Danramil 07/Rimbo Bujang, Kapten Agussari Hadiri Himari Expo

Dan lagu itu telah didaftarkan tahun lalu di Direktorat Hak Cipta Kemenkumham. Lalu pencipta lagu itu menyumbangkannya kepada lembaga tempat saya bekerja dan lembaga menerima lagu itu dengan sebuah ucapan terima kasih.

Saya terima kritik ini, termasuk kritik kepada pencipta lagu itu dan tentu saya tidak akan menghindar apabila itu semua demi kebaikan bangsa dan negara saya akan teruskan.

Saya ingin tetap menjadi manusia biasa, menjadi Patriot bangsa yang bekerja untuk Indonesia Raya.

Baca Juga :  Yayasan Babussalam Al Bakir Bedaro Diresmikan

Makanya saya menulis Firli Bahuri untuk Indonesia. Saya singkat FBI pun menjadi sorotan. Padahal saya sampaikan itu semua untuk mengingatkan diri saya bahwa saya dalam pengabdian kepada Indonesia Raya.

Saya memimpin sebuah lembaga yang saya harus jaga reputasi dan kehormatannya, tetapi saya tidak ingin yang bekerja di lembaga itu menjadi manusia yang berbeda. Kita adalah manusia biasa yang berusaha menegakkan hukum dan etika dalam tugas kita sebagai manusia biasa, sebagai warga dan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Kuasa.