SIDAKPOST.ID,TEBO – Kelangkaan Gas melon atau Elpiji 3 Kg di akhir tahun 2018 ini di wilayah Kabupaten Tebo, sangat dikeluhkan oleh masyarakat ekonomi bawah dan para penjual makanan.
Pasalnya, disejumlah Kecamatan selain langka Elpiji 3 Kg kalaupun ada ditemukan minim sekali dan harganya melambung tinggi hingga Rp 30.000 sampai dengan Rp 35.000 diluar Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Menindaklanjuti kelangkaan Elpiji tersebut, Tim Satgas gabungan Pemkab Tebo yang terdiri dari Dinas Perindagnaker, Kabag Ekonomi, Satpol PP dan Polres Tebo menggelar operasi penertiban lonjakan harga Elpiji diluar HET, di wilayah Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo, Kamis (6/12/2018).
Kabid Perdagangan Dinas Perindagnaker Kabupaten Tebo Edi Sopyan, dikonfirmasi sidakpoat.id menuturkan, membenarkan Tim Satgas gabungan hari ini turun kelapangan di wilayah Kecamatan Tebo Tengah, untuk mengecek langsung kelangkaan Elpiji serta menertibkan pangkalan dan pengecer yang menjual Gas melon 3 KG diluar HET.
“Kita Tim Satgas gabungan mengecek disejumlah pangkalan dan pengecer Elpiji, untuk diketahui HET Elpiji 3 Kg yang ditetapkan pemerintah Rp 18.000 per tabung. Kita himbau kepada pihak pangkalan dan pengecer harus menjual Elpiji sesuai HET yang ada. Kepada pihak pangkalan yang nakal, yang sengaja menimbun dan menjual Elpiji diluar HET akan kita tindak, “tegas Edi Sopyan.
Terpisah, Wartono Triyan Kusumo, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tebo dikonfirmasi mengatakan, terkait kelangkaan dan adanya pangkalan nakal yang menjual Elpiji diluar HET supaya Satgas menindak tegas tanpa pandang bulu.