“Hingga saat ini anggota kelompok tani ini telah merasakan dampak positif dari program kemitraan dengan perusahaan. Dalam situasi dan kondisi Covid-19 ini, hasil produksi pertanian petani juga tetap diserap oleh perusahaan sehingga mereka tetap mendapatkan pendapatan ditengah pandemik ini ,” kata Sugiyo.
Direktur Corporate Affair PT Royal Lestari Utama (RLU) yang merupakan perusahaan induk dari PT LAJ dan PT WMW, Meizani Irmadhiany mengungkapkan, bahwa PT LAJ dan PT WMW akan terus melakukan program kemitraan dan pemberdayaan termasuk ketika pandemi Covid-19, dengan memberikan berbagai bantuan bagi masyarakat dan bersama – sama pemerintah daerah melakukan edukasi dan sosialisasi.
“Kita mendukung upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19, membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi sekaligus membantu kebutuhan APD tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi wabah ini ,” jar Meizani.
Perusahaan juga telah menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD), sebut Meizani, dan obat herbal seperti jahe dan buah semangkuk atau tempayang, yang merupakan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dari petani binaan kepada 184 orang tenaga medis di Tebo,” Pungkasnya.
Perlu diketahui, bahwa program pemberdayaan masyarakat dan kemitraan kehutanan PT LAJ dan WMW diawali melalui studi sosial sesuai regulasi pemerintah dan serangkaian dialog dengan para pemangku kepentingan, saat ini telah terdapat 8 Kelompok Tani Hutan (KTH), 1 Gabungan Kelompok Tani dan 2 Kelompok Wanita Tani di dalam dan sekitar area kerja PT LAJ dan PT WMW seperti, Desa Balai Rajo, Desa Sungai Karang, Desa Napal Putih, Desa Pemayungan, Desa Kuamang dan beberapa desa lainnya di Kabupaten Tebo, Jambi. (nwr/asa)