Presiden Jokowi Berikan Perhatian Tinggi pada Kawasan Konservasi

Gunung Merapi memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat yang tinggal di kaki Merapi. Total nilai ekonomi bagi masyarakat 30 desa penyangga, senilai 59,48 Milyar dengan rincian dari wisata 14,8 Milyar (24,9%), air 2,9 Milyar (4,9%), rumput 19,4 Milyar (32,6%), rencek 3,7 Milyar (6,2%), perdagangan kayu bakar 0,08 Milyar (0,1%), pembuatan arang 1,8 Milyar (3%), serta pasir dan batu 16,8 Milyar (28,2%).

Keanekaragaman hayati di kawasan-kawasan konservasi juga menjadi perhatian Presiden Jokowi, seperti halnya di TN Gunung Merapi.

Untuk menguatkan populasi satwa di alam, Presiden Jokowi melakukan pelepasan Elang Jawa 2 ekor asal Kuningan, dan Ciamis. Selain itu, disiapkan juga 2 ekor Elang ular bido asal Yogyakarta yang tengah menjalani habituasi untuk kemudian dilepasliarkan ke alam.

Baca Juga :  Gelar Rapurna, DPRD Kota Jambi Sampaikan Lima Ranperda

“Kawasan ini memiliki kemampuan untuk menampung 6 pasang sebetulnya, tapi yang dilepas hari ini hanya satu pasang elang jawa. Jika ada lagi elang nanti dilepaskan lagi. Yang dilepas tidak hanya elangnya saja, tetapi juga burung-burung yang kecil, sebagai pakan elang,” kata Presiden Jokowi.

Kawasan TN Gunung Merapi memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, misalnya jenis aves ada 162 jenis diantaranya elang jawa, dan elang brontok; serangga 128 jenis, reptil 17 jenis, dan mamalia 16 spesies seperti kijang, kucing hutan, lutung hitam, dan landak.

Baca Juga :  Indonesia Dukung Pengembangan Kapasitas Pegawai Kehutanan Fiji dan Timor Leste

Selain itu, tumbuh disana sebanyak 647 jenis tumbuhan pohon, seperti anggrek, palma, dan bambu. TN Gunung Merapi juga memiliki 77 jenis anggrek.

TN Gunung Merapi memiliki luas 6.607,52 Ha, dengan Gunung Merapi sebagai areal pokoknya. Gunung Merapi merupakan gunung api teraktif di dunia kedua setelah Gunung Etna di Pulau Sisilia, Italy. (red)