SIDAKPOST.ID, BUNGO – Menuntut ilmu penuh perjuangan sekalipun nyawa taruhannya. Seperti dilakukan oleh beberapa Siswa MAN 2 Teluk Pandak di kabupaten Bungo.
Pasalnya, mereka harus menggelantung di jembatan rusak karena ingin cepat sampai ke sekolah mereka. Jembatan ini adalah penghubung dua dusun diterpa angin kencang beberapa waktu lalu.
Jembatan itu adalah, penghubung antara Dusun Teluk Pandak Kecamatan Tanah Sepenggal dengan Dusun Embacang Gedang Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kabupaten Bungo. Hal itu dilakukan karena kalau lewat jalan lain agak jauh jadi terpaksa lewat jembatan tersebut.
Datuk Rio Dusun Embacang Gedang, Usman mengatakan sudah banyak jatuh korban luka, kritis serta orang korban meninggal dunia akibat jembatan ini. Dengan banyaknya kejadian warga yang jatuh jadi korban.
“Jembatan sepanjang 135 meter ini, sangat tidak layak lagi, harus dibangun jembatan permanen lagi karena, sudah banyak memakan korban baik itu yang jatuh, maupun meninggal dunia,” ucap Rio Usman.
Sebelumnya kata Usman, lantai jembatan ini juga pernah putus dan kembali diperbaiki. Tak lama kemudian rusak lagi akibat diterpa angin kencang jadi, pihaknyan berharap supaya Pemeda Bungo maupun Pemprov Jambi, membangun jembatan permanen bukan jembatan gantung lagi.
Rio Usman juga berharap ada perhatian dari pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi. Menurutnya jembatan penghubung antara Dusun Teluk Pandak dan Dusun Embacang Gedang sudah tidak layak lagi jembatan gantung.
“Sudah tidak layak jembatan gantung, karena pengguna jambatan sudah ribuan masyarakat termasuk anak-anak sekolah. Kita berharap nanti bisa dibangun jembatan besi,”harapnya. (zek)