Dalam mini Lokakarya tersebut lanjut Novalia, juga melibatkan Puskesmas di masing-masing kecamatan. Mereka juga memaparkan data tentang bayi yang terindikasi stunting.
” Dalam percepatan penurunan stunting ini tentu semua stakeholder harus bergerak cepat untuk memberikan edukasi kepada semua masyarakat kita. Dengan aktif kita memantau mana saja anak yang beresiko stunting bisa cepat kita cegah,” tuturnya.
Ia menambahkan, dalam mini lokakarya ini juga sekaligus merumuskan kebijakan apa yang harus diambil mencegah stunting di masing – masing desa.
” Seperti gagal tumbuh anak akibat kekurangan gizi di 1000 hari pertama kehidupan, yang berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia dan juga jaminan sosial keluarga Stunting bagi yang kurang mampu perlu diperhatikan,” tutupnya. (zek)