SIDAKPOST.ID, MERANGIN – Pemerintah Kabupaten Merangin bersama jajarannya, menggelar rapat advokasi lintas program dan lintas sektor dalam rembuk stunting 2021, yang dipimpin Pj Sekda Merangin, H. Hendri Maidalef, di auditorium hotel Merangin, Jumat (26/3/2021).
Dikatakan Pj Sekda, rembuk stunting merupakan aksi konvergensi stunting yang ke-3 bertujuan menyampaikan hasil analisis situasi dan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi.
‘’Jadi pada rembuk ini mendeklarasikan komitmen Pemerintah Kabupaten Merangin dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi di kabupaten,’’ terang Pj Sekda.
Berdasarkan nalisis pada aksi satu dan pemetaan program kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif pada aksi dua lanjut Pj Sekda, ditetapkan lokus desa prioritas pencegahan dan penurunan stunting untuk 2021.
Lokus desa sebanyak 19 desa dan untuk 2022 lokus desa sebanyak 39 desa. Desa-desa lokus ini secara bersama-sama dan terintegrasi harus diintervensi baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, maupun masyarakat serta dunia usaha.
‘’Saya berharap melalui rembuk stunting ini dapat menghasilkan komintmen bersama untuk percepatan penanganan dan penurunan stunting,’’terang Pj Sekda.
Dijelaskannya, stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan badan anak secara fisik semata, namun juga pertumbuhan cara berpikir bahkan pada saat dewasa nanti bisa mempengaruhi potensi generasi penerus dalam berkarya dan bekerja.
Hal tersebut sangat berdampak pada perekonomian dan kemajuan suatu daerah di masa depan. Perlu diingatkan bahawa stunting ini tidak bisa diobati, tetapi bisa dicegah