Opini  

Opini : Menolak Narkoba, Memilih Pemimpin yang Berintegritas dan Bebas Narkoba

Ketua humas gerakan mahasiswa Merangin jambi Ade Saputra. Foto : sidakpost.id/ist

Dalam menghadapi permasalahan ini, sinergi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat luas sangat diperlukan. Hanya dengan kerja sama yang solid, Indonesia dapat menghadapi tantangan ini dan melindungi generasi penerus dari pengaruh buruk narkoba. Mari kita semua bersatu untuk menyelamatkan bangsa dari ancaman narkoba, demi masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.

Sebagai langkah lanjutan dari upaya membangun generasi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan, anak-anak muda, khususnya mahasiswa, memiliki peran penting dalam menyikapi calon pemimpin yang merupakan mantan pengguna narkoba. Dalam konteks ini, sikap dan tindakan mereka dapat mencerminkan tanggung jawab sosial dan pemahaman yang mendalam tentang isu ini. Berikut adalah beberapa cara mahasiswa dapat menyikapi hal tersebut:
1. Menggunakan Pendekatan Kritis: Mahasiswa perlu melakukan analisis kritis terhadap rekam jejak calon pemimpin. Mereka harus mempertimbangkan perjalanan hidup calon tersebut, bagaimana mantan pengguna narkoba dapat berkontribusi pada perubahan sosial, dan apakah mereka telah berkomitmen untuk mengubah diri serta memperbaiki dampak yang ditinggalkan.
2. Diskusi dan Forum: Mahasiswa dapat menyelenggarakan diskusi dan forum untuk membahas isu ini secara terbuka. Mengundang pembicara yang memiliki pengetahuan tentang penyalahgunaan narkoba dan dampaknya akan memberikan wawasan yang lebih dalam.
3. Mengajukan Pertanyaan Kritis: Dalam setiap kesempatan, mahasiswa perlu mengajukan pertanyaan kritis kepada calon pemimpin mengenai kebijakan mereka terkait narkoba dan bagaimana mereka akan memastikan keselamatan masyarakat. Ini dapat dilakukan dalam sesi debat atau kampanye.
4. Mempertimbangkan Nilai-nilai Moral: Dalam memilih pemimpin, mahasiswa harus mempertimbangkan nilai-nilai moral dan etika. Mereka perlu mempertanyakan apakah pemimpin tersebut bisa menjadi teladan bagi generasi muda?