Jalan Tol Sumatera adalah salah satu jalur darat tersibuk di Sumatera. Menghubungkan Bakauheni, Palembang, Jambi, Pekanbaru, Tebing Tinggi (Sumatera Utara) hingga ke Banda Aceh. Rute yang sudah lama digagas Presiden Jokowi sejak awal tahun 2014.
Namun jalur yang panjang hanya terhenti Bakauheni – Palembang (2018). Dari Medan hanya dapat ditempuh hingga ke Lubuk Pakam (Tebing Tinggi). Begitu juga jalan tol Pekanbaru ke Dumai (2020). Sehingga praktis jalan tol menjadi terputus dan sporadik. Belum mampu menghubungkan Bakauheni – Banda Aceh.
Sehingga tidak salah kemudian jalan tol di Sumatera jauh kalah dibandingkan Tol Jawa. Yang menghubungkan Jakarta – Surabaya (1167 km). Yang telah diresmikan tahun 2018.
Tertatih-tatihnya Pembangunan jalan tol di Sumatera (Kecuali di Sumsel) menyebabkan jalan trans Timur Sumatera menjadi jalur maut yang paling mengerikan. Selain membosankan. Jarak tempuh, waktu hingga kerusakan di Berbagai tempat menyebabkan Pulau Sumatera jauh Tertinggal dibandingkan dengan Pulau lain di Indonesia.
Dengan demikian tidak salah kemudian kepentingan Provinsi Jambi yang mampu memangkas jarak tempuh hingga waktu tempuh ke Bakauheni begitu mendesak. Sekaligus menempatkan Jambi didalam lintasan kepentingan ekonomi.
Ditengah-tengah Provinsi lain yang tidak begitu signifikan mengalami kemajuan, Jalan Tol Bayung – Lencir – Tempino mampu dituntaskan Al Haris sebagai Gubernur Jambi. Dukungan, upaya terus menerus berhasil meletakkan Jambi menjadi poros penting didalam lintasan ekonomi. Belum lagi mulai dikerjakan jalan tol Jambi – Rengat (Provinsi Riau). Sehingga dapat menjadi lintasan penting dan menyambungkan semangat pembangunan jalan tol Sumatera.