SIDAKPOST.ID,BUNGO – Kepastian pelayanan kesehatan yang diterima oleh peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) juga dirasakan oleh masyarakat Dusun Mulya Jaya. Salah seorang warganya yaitu Wawat Watiamah (28) menceritakan kisahnya dan suami memanfaatkan layanan JKN-KIS.
Sebagai masyarakat transmigrasi yang kini tinggal di daerah yang jauh dari kampung halaman dan tidak memiliki sanak keluarga yang membantu apabila membutuhkan bantuan, Wawat mengaku sangat bersyukur bisa terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).
“Awalnya dulu kami warga transmigrasi dari Sumedang, saya ke sini setelah menikah dengan suami. Suami saya pekerjaannya serabutan saja, terkadang ada kerja bantu menyemprot rumput, tapi cukuplah bagi keluarga kecil kami kalau untuk sekedar makan,” cerita Wawat, Jumat (11/02).
Kondisi suami Wawat yang seorang tuna wicara dan tidak memiliki pekerjaan yang tetap membuat keluarganya selalu mendapat bantuan-bantuan pemerintah, termasuk jaminan kesehatan Ia dan keluarga.
“Alhamdulillah, di dusun ini kalau ada bantuan-bantuan begitu keluarga kami terdata dan dapat bantuan juga BPJS Kesehatan ini diberikan kemarin itu dari Datuk Rio (red: sebutan untuk kepala desa),” tambah Wawat.
Wawat pun lega bukan kepalang dan merasa aman dengan hadirnya JKN-KIS di tengah keluarganya. Terlebih ketika ia harus setiap bulan melakukan kontrol kandungan anak keduanya hingga persalinan.
“Pada bulan Juni 2021 telah lahir anak kedua kami dalam usia kandungan 34 minggu di mana hari perkiraan lahirnya pada bulan Juli. Paginya saya masih mau antar anak pertama sekolah, belum ada tanda sakit sama sekali, belum mulas bahkan kami belum ada persiapan untuk kelahiran anak kedua ini,” kenang Wawat.