Kurangnya akses air bersih dan sanitasi.Masih kurangnya akses makanan bergizi karena tergolong mahal.
Ciri-ciri stunting pada anak Perlu dipahami bahwa tidak semua anak balita yang berperawakan pendek mengalami stunting.
Masalah kesehatan ini merupakan keadaan tubuh yang sangat pendek dilihat dari standar baku pengukuran tinggi badan menurut usia dari WHO.
Menurut Kemenkes RI, balita bisa diketahui stunting bila sudah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasil pengukurannya ini berada pada kisaran di bawah normal.
Seorang anak termasuk dalam stunting atau tidak, tergantung dari hasil pengukuran tersebut.
Jadi tidak bisa hanya dikira-kira atau ditebak saja tanpa pengukuran. Selain tubuh yang berperawakan pendek dari anak seusianya, ada juga ciri-ciri lainnya yakni:
Pertumbuhan melambat
Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya Pertumbuhan gigi terlambat
Performa buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya Usia 8 – 10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya Berat badan balita tidak naik bahkan cenderung menurun.
Perkembangan tubuh anak terhambat, seperti telat menarche (menstruasi pertama anak perempuan). Anak mudah terserang berbagai penyakit infeksi.
Masalah kesehatan Stunting memiliki dampak pada anak yaitu ,Dampak jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan fisiknya, serta gangguan metabolisme.Dampak jangka panjangnya, stunting yang tidak ditangani dengan baik sedini mungkin berdampak:
Menurunkan kemampuan perkembangan kognitif otak anak Kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit Risiko tinggi munculnya penyakit metabolik seperti kegemukan Penyakit jantung Penyakit pembuluh darah Kesulitan belajar.