Membuat Kolam Lele di Kebun Sawit: Solusi Pemanfaatan Lahan Efektif

Gambar Ilustrasi Kolam Lele DI Kebun Sawit. (Sumber: Antaranesw.com/Warga Nagan Raya)

5. Pemberian Pakan

Lele dikenal sebagai ikan yang efisien dalam mengonsumsi pakan. Berikan pakan berupa pelet dengan kandungan protein tinggi sebanyak 3–5% dari berat tubuh ikan per hari. Pemberian pakan dilakukan 2–3 kali sehari, pagi dan sore. Selain pelet, petani juga bisa memanfaatkan limbah organik seperti sisa makanan atau hasil fermentasi dedak.

6. Pengelolaan Kualitas Air

Kualitas air adalah faktor penting dalam budidaya lele. Pastikan air selalu bersih dan tidak berbau. Ganti sebagian air kolam (sekitar 30%) setiap 1–2 minggu untuk mencegah penumpukan amonia. Gunakan aerator jika memungkinkan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air.

7. Panen dan Pemasaran

Lele siap dipanen setelah 3–4 bulan pemeliharaan, tergantung ukuran yang diinginkan pasar. Panen dilakukan dengan cara menguras air kolam secara perlahan dan menangkap lele menggunakan jaring. Setelah panen, lele dapat dijual ke pasar lokal, restoran, atau langsung ke konsumen.

Baca Juga :  Kebahagiaan Menjadi Seorang Petani

Manfaat Kolam Lele di Kebun Sawit

Membuat kolam lele di kebun sawit memberikan berbagai keuntungan. Pertama, petani dapat memanfaatkan lahan yang tidak terpakai untuk menambah penghasilan. Kedua, keberadaan kolam lele membantu menjaga kelembapan tanah di sekitar kebun, yang secara tidak langsung mendukung pertumbuhan sawit. Ketiga, sisa pakan dan kotoran lele dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk sawit.

Baca Juga :  Tanaman Sayur yang Cocok di Kebun Sawit

Kesimpulan

Budidaya lele di kebun sawit adalah solusi kreatif untuk memaksimalkan potensi lahan. Dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik, petani dapat menghasilkan pendapatan tambahan sekaligus mendukung keberlanjutan pertanian. Tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan.

Editor: Madi