3. Kesimpulan
Ijarah adalah perjanjian sewa menyewa suatu barang dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa. Atau ijarah merupakan akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang tersebut.
Ijarah terbagi menjadi dua yang mana kegiatan ini sering dilakukan dalam kehidupan saat ini yaitu Ijarah atas manfaat, disebut juga sewa menyewa dan Ijarah atas pekerjaan, disebut juga upah mengupah.
Hukum asalnya menurut para jumhur ulama adalah mubah atau boleh bila dilaksanakan dengan ketetuan yang ditetapkan oleh syara’ berdasarkan ayat al-quran, hadis-hadis nabi dan ketetapan ijma’ ulama.
Landasan ijma’nya ialah semua umat bersepakat, tidak ada seorang ulama pun yang membantah kesepakatan ini. sekalipun ada beberapa orang diantara mereka yang berbeda pendapat tetapi hal itu tidak dianggap. Ijarah muntahia bi tamlik (IMBT) merupakan salah satu akad yang dapat digunakan dalam menjawab kebutuhan nasabah untuk kepemilikan rumah (KPR).
Namun, seiring dengan hal tersebut, ternyata pada perbankan syariah akad ini masih jarang digunakan. Oleh sebab itu, akad ini dianggap perlu untuk dieksplorasi lebih dalam agar dapat digunakan secara optimal, karena pada prinsipnya akad dalam syariah memberikan kemudahan bagi masyarakat dan menciptakan ketenangan serta kerelaan bagi kedua belah pihak yang bertransaksi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman Ghazali dkk, 2012,Fiqih Muamalat, Jakarta: Kencana Prenada Media. Sohari Sahrani dan Rufah Abdullah,2011 Fikih Muamalah, Bogor: Ghalia Indonesia. Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, 2013 Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, Jakarta: Pustaka Al-Kausar. Muslich, Ahmad Wardi Muslich.2010. Fikih Muamat, Jakarta: Amzah. Kementrian agama RI, Alqur’an dan tafsir jilid VII. Juz 19-20-21.