“Khususnya Dapil III selama ini. Dan itu sangat berdampak pada perolehan suara di partai yang dinaungi adik kandungnya. Satu lagi, tim Dedi ini tersolid dan tertata yang pernah kita lihat di percaturan pemilu legislatif,” tutur Ronal.
Ronal juga mengatakan, keberhasilan suara Gerindra di Dapil dengan kursi sedikit menjadi catatan penting bagi perpolitikan di Bungo. Dia menyebut, Batang Bungo pernah punya dua kursi sekaligus, yaitu di Partai Amanat Nasional.
“Waktu itu Bathin III masih masuk Dapil itu. Sistem pemilu juga berbeda dengan saat ini. Waktu itu ada bang Mahilli dan almarhum bang Hilal. Tapi sekali lagi kondisinya berbeda dengan saat ini. Dulu lima kecamatan, sekarang 4 kecamatan saja,” imbuh Ronal.
Bagi Gerindra sebutnya, menjadi catatan penting, ditambah dengan suara yang diraih di Dusun Bedaro dusun kelahiran Maidani yang bisa mencapai 1.294 suara.
Ia menyebut, tak mudah menyatukan persepsi dan menyatukan keluarga besar dalam satu dusun. Apalagi disaat bersamaan ada beberapa caleg asli putra putri darah Dusun Bedaro berkompetisi di Pileg.
“Lagi-lagi, ini saya nilai dari keberhasilan seorang Maidani. Dengan apa yang sudah dilakukan di dusunnya, lalu karakter Maidani yang saya nilai dia sosok pemersatu. Hampir 90 persen suara di dusun, luar biasa. Kalau tidak kuat secara sosial, itu tak akan terjadi,” papar Ronal.
Sisi lain, Ronal juga menyinggung Pilkada Bungo di bulan November mendatang. Jauh hari, dia sudah menyebut bahwa Maidani dinilai sangat layak maju di Pilkada Bungo.
Bertambah lagi dengan keberhasilan Maidani berperan besar terhadap Partai Gerindra meraih kursi terbanyak di Dapil III dan ketiga di Kabupaten Bungo.