“Impian saya bahwa Operasi Ketupat 2025 dapat berlangsung dengan baik, tidak ada peristiwa yang menonjol dan tidak ada hal-hal yang menjadi keluhan masyarakat. Bagi saya, tidak ada kemacetan, yang ada adalah kepadatan yang sudah diantisipasi dengan skenario dan rekayasa yang komprehensif,” ujar Agus.
Agus juga menjelaskan bahwa dalam mempersiapkan Operasi Ketupat 2025,
Korlantas telah memetakan empat klaster yang menjadi fokus utama pengelolaan arus mudik dan balik, yaitu jalur tol, jalur non tol (jalan nasional, kabupaten, dan alternatif), jalur wisata, serta pelabuhan dan penyeberangan.
Masing-masing klaster memiliki tantangan tersendiri yang membutuhkan strategi pengaturan lalu lintas dan mitigasi yang berbeda untuk memastikan kelancaran perjalanan masyarakat.
Di hadapan jajarannya, Agus mengatakan, “Para Kasatlantas sudah berpengalaman untuk melibatkan komunitas dan stakeholder lainnya agar kita bisa bersama-sama mewujudkan mimpi Operasi Ketupat 2025 akan berhasil. Perlu dilakukan koordinasi dengan semua stakeholder, sehingga pada hari H nanti semua dapat berjalan lancar sejak H-3 sampai H+3 Idulfitri.”
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono menyampaikan PT Jasa Raharja mengapresiasi langkah-langkah yang telah disusun untuk Operasi Ketupat 2025. Ia juga menyatakan bahwa pihaknya memberi dukungan penuh untuk pelaksanaan operasi tersebut dan terbuka untuk segala bentuk kolaborasi.
“Dukungan yang diberikan oleh PT Jasa Raharja adalah pemberian rekomendasi rekomendasi, salah satunya rekomendasi terkait titik-titik rawan kecelakaan atau black spot, yang diberikan agar insiden kecelakaan tidak terulang. Kami terus memberi dukungan agar Operasi Ketupat dapat berjalan lancar untuk memastikan lalu lintas yang tertib serta berkeselamatan,” kata Rivan.