Korlantas POLRI dan PT Jasa Raharja Lanjutkan Survei Jalur di Jawa Timur dan Jawa Tengah

Direktur Jasa Raharja. Foto : Humas Jasa Raharja

Sementara itu, dalam paparannya, Rivan menyampaikan bahwa Jawa Tengah
merupakan provinsi dengan peningkatan jumlah kecelakaan dari 2023 ke 2024.

Karena itu, semua stakeholder harus berkolaborasi dan berkoordinasi untuk
memastikan sistem berkeselamatan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, dan pengemudi yang berkeselamatan, agar kondisi pada tahun ini menjadi lebih baik

Ia juga menekankan bahwa Jawa Tengah memiliki banyak tempat wisata, sehingga potensi kecelakaan juga meningkat.

Baca Juga :  Dosen IAI Yasni Muara Bungo, Kembali Diwisuda Doktor

“Jawa Tengah ini signifikan tempat-tempat wisatanya, setahu kami ada lebih dari 1.200 dibanding dengan DIY yang hanya 25 yang menonjol.

Jadi tempat-tempat wisata nanti juga menjadi hal yang penting, karena kadang kita fokus kepada jalan utamanya, padahal jalur ke arah tempat-tempat wisata justru banyak kejadian kecelakaan. Sebagai bentuk dukungan, kami siap berkoordinasi, baik dengan Dirlantas Polda Jateng dan DIY,” jelasnya.

Baca Juga :  Al Haris Usulkan PI 10 Persen untuk Pendapatan Daerah Saat Pertemuan dengan Petrochina

Setelah meninjau Solo, rombongan akan meneruskan survei jalur akan ke wilayah lain di Jawa Tengah dan kemudian ke Jawa Barat guna memastikan kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2025. PT Jasa Raharja dan Korlantas POLRI berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam menciptakan arus mudik dan balik yang aman dan tertib bagi masyarakat Indonesia. (Asi)