Korlantas POLRI dan PT Jasa Raharja Lanjutkan Survei Jalur di Jawa Timur dan Jawa Tengah

Direktur Jasa Raharja. Foto : Humas Jasa Raharja

“Kontinjensi harus dipersiapkan dengan segala skenario, karena bisa jadi ada
pengaruh kondisi cuaca, dan barangkali juga ada traffic accident. Saya yakin rekanrekan sudah paham karakteristik dari pertigaan Mengkreng dan tempat-tempat yang lain.

Tidak boleh ada satu pun tempat yang macet. Di tempat wisata hanya padat, di
tempat keramaian hanya ada antrian, Semua harus dikelola,” ujar Agus.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono juga
menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan mudik yang berkeselamatan, khususnya di pertigaan Mengkreng yang rawan kepadatan.

Dari pengamatan Jasa Raharja dalam 2-3 tahun terakhir, kecelakaan pernah terjadi 2-3 kendaraan tapi tidak pernah ada korban jiwa, alhamdulillah. Potensi-potensinkecelakaan itu ada setelah kepadatan terurai, karena pengemudi kondisinya mengejar waktu.

Baca Juga :  Maulid Nabi SAW, Aspan : 2025 Tebo Tuan Rumah MTQ Prov Jambi

Dan sesuai komitmen saya dengan Pak Kakorlantas dan Pak Dirlantas Polda Jawa Timur, kami akan berkolaborasi, tak hanya dengan Polres Kediri tapi juga Polres-Polres lain akan kami dukung. Ini adalah sebagai wujud menjaga keselamatan berlalu lintas,“ ungkapnya.

Baca Juga :  Puluhan Santri Rumah Tahfidz di Maro Sebo Wisuda

Melanjutkan Survei Jalur ke Solo, Jawa Tengah Setelah meninjau Kediri, rombongan melanjutkan survei jalur persiapan Operasi Ketupat 2025 ke Jawa Tengah dengan menuju Kota Solo (Surakarta).

Solo menjadi salah satu titik penting dalam Operasi Ketupat, tidak hanya karena tingginya jumlah pemudik, tetapi juga karena banyaknya destinasi wisata yang menarik wisatawan selama libur panjang. Kepadatan lalu lintas di kota ini meningkat signifikan, terutama di sekitar area wisata dan pusat perbelanjaan.