Kelebihan dan Kekurangan, Sistem Pemilu Proporsional Tertutup dan Terbuka

Foto ilustrasi pemilu (Shutterstock)

Kelebihan sistem proporsional tertutup adalah :

1.Memudahkan pemenuhan kuota perempuan atau kelompok etnis minoritas karena partai politik yang menentukan calon legislatifnya.

2.Mampu meminimalisir praktik politik uang.

3.Meningkatkan peran parpol dalam kaderisasi sistem perwakilan dan mendorong institusionalisasi parpol

Sedangkan kelebihan sistem proporsional terbuka adalah :

1.Mendorong kandidat bersaing dalam memobilisasi dukungan massa untuk kemenangan.

2.Terbangunnya kedekatan antara pemilih dengan kandidat.

3.Pemilih dapat memberikan suaranya secara langsung kepada kandidat yang dikehendakinya.

Baca Juga :  Pimpin Apel Pergeseran Pasukan, Kapolda Irjen Pol Krisno: Jaga Netralitas dan Jalankan Sesuai Tupoksi

4.Partisipasi dan kendali masyarakat meningkat sehingga mendorong peningkatan kinerja partai dan parlemen

Akan tetapi, sistem proporsional tertutup juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:

1.Pemilih tidak punya peran dalam menentukan siapa kandidat caleg yang dicalonkan dari partai politik.

2.Tidak responsif terhadap perubahan yang cukup pesat.

3.Menjauhkan hubungan antara pemilih dan wakil rakyat pasca pemilu.

4.Potensi menguatnya oligarki di internal parpol.

Baca Juga :  Merasa Tak Diperhatikan, Warga Simpang Nibung Sarolangun Curhat ke Al Haris

5.Munculnya potensi ruang politik uang di internal parpol dalam hal jual beli nomor urut.

Sedangkan kelemahan sistem proporsional terbuka adalah : 

1.Membutuhkan modal politik yang cukup besar sehingga peluang terjadinya politik uang sangat tinggi.

2.Penghitungan hasil suara rumit.

3.Sulit menegakkan kuota gender dan etnis.

4.Muncul potensi mereduksi peran parpol.

5.Persaingan antar kandidat di internal partai.

(zek/red)