SIDAKPOST.ID, BUNGO – Tren status Desa tertinggal di Kabupaten Bungo, mengalami penurunan. Itu ditegaskan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Dusun (PMD) Kabupaten Bungo, Taufik Hidayat, S.E, Senin (9/9/2019).
Perkembangan signifikan itu katanya, terpotret dari hasil finalisasi pengukuran Indeks Desa Membangun (IDM) yang dilakukan pada tahun 2019 ini.
“Kita peroleh dari hasil pengukuran IDM, melalui pengisian kuisioner yang kita lakukan di 141 Dusun. Melibatkan dari unsur penting para pendamping desa dan OPD terkait,” katanya.
Dari data itu berhasil menempatkan 141 dusun di Kabupaten Bungo, secara umum berada di level dusun dengan status berkembang menuju status maju dan mandiri.
“Artinya dua tahun IDM diukur skornya naik. Misal mengacu pada status desa sangat tertinggal tahun sebelumnya ada 2 dusun. Untuk status manju ada 24 dusun, mandiri 3 dusun, berkembang 84 dan tertinggal hanya tersisa 30 dusun. Pada tahun sebelumnya, tertinggal ada 69 dusun,” katanya.
Kemudian kata Taufik, selain porsi Dana Desa (DD) yang bernilai Rp700 juta lebih yang berperan besar. Dana Program Gerakan Dusun Membangun (GDM) Rp 250 juta per dusun setiap tahunnya, juga menjadi pendukung, serta dari dana Bantuan Operasional Provinsi (BOP),
“Itu terlihat melalui hasil ukur IDM tahun 2019 ini. Dusun dengan status sangat tertinggal tidak ada lagi, tahun sebelumnya ada 2 dusun,” katanya.
Target RPJMD Kabupaten Bungo dengan formulasi Dusun status berkembang dan maju terus meningkat, sehingga ditahun depan bungo tak ada lagi desa kategori tertinggal.
” Ini semua sesuai dengan visi dan misi Bupati bungo menjadikan bungo maju dan sejahtera (Bungo Master),” tutup Taufik. (zek)