Hal itu juga dibenarkan oleh ketua DPW Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Zakaria. Kata dia, sikap ketua DPRD Kabupaten Bungo tak patut dicontoh.
“Pertanyaannya, kenapa takut dengan wartawan. Emang wartawan mau nyerang dia. Enggak kan ? Kawan-kawan dilapangan itu bekerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing,” kata Zakaria.
Pria yang akrab disapa Bang Jek ini menyebut jika ini merupakan presedent buruk. Selama ini belum pernah terdengar di Bungo ada DPRD yang lari melewati pintu rahasia.
“Jika sibuk, tidak mau diwawancara, katakan sibuk. Kawan-kawan dilapangan itu ngerti situasi. Ini sudah berjam-jam nunggu, tidak taunya dia malah kabur lewat pintu rahasia. Ini kan tidak etis, sama dengan melecehkan profesi wartawan,” kesalnya.
Untuk diketahui, ketua DPRD Kabupaten Bungo Jumari Ari Wardoyo terkesan alergi dengan wartawan. Senin (30/8) sejumlah awak media dari berbagai media hendak melakukan konfirmasi sejumlah berita kepadanya, namun tak kunjung ditemui.
Awalnya awak media datang kekantor DPRD Kabupaten Bungo sekitar pukul 10.30 wib, kala itu terlihat ketua tengah melakukan rapat dengan beberapa anggota DPRD lainnya.
Hingga rehat siang, satu persatu anggota DPRD Kabupaten Bungo mulai keluar dari ruang rapat, namun ketua DPRD belum masih berada didalam ruangan.
Sesuai informasi dari ajudannya, ketua DPRD masih melayani tamu, mereka menyarankan untuk menunggu sebentar.
Sekitar pukul 15.00 wib, satu persatu petugas yang berada disana pergi, termasuk ajudannya. Saat itu awak media yang sudah berjam-jam menunggu mulai curiga.
Mobil dinas Pajero putih yang sebelumnya terparkir didepan kantor sudah tidak ada lagi. Namun ketika ditanya oleh staf dikantor tersebut, mobil sudah lama pergi.