SIDAKPOST.ID, BUNGO — Larinya ketua DPRD Kabupaten Bungo Jumari Ari Wardoyo ketika hendak ditemui beberapa awak media mendapatkan kritikan pedas oleh mantan pimpinan ketua DPRD Kabupaten Bungo Syarkoni Syam.
Syarkoni menyebut jika sikap yang diambil oleh Jumari Ari Wardoyo sangat disayangkan sekali, sebab sebagai pimpinan dewan, sikap tersebut tidaklah pantas.
Katanya, pers merupakan pilar keempat demokrasi. Dan pers merupakan mitra dari semua lembaga, apalagi DPRD.
“Sangat disayangkan sekali. Tidak pantas seorang ketua DPRD menghindar,” kata Syarkoni, Jumat (3/9).
Dirinya sudah membaca berita terkait larinya ketua DPRD Kabupaten Bungo melewati pintu rahasia. Kata Syarkoni, pintu itu bukan pintu rahasia, melainkan pintu darurat, pintu itu akan digunakan sebagai pintu darurat jika kondisi yang bergejolak untuk menyelamatkan pimpinan.
“10 tahun saya menjabat sebagai pimpinan DPRD Bungo, belum pernah menggunakan pintu itu,” terang Syarkoni.
Dirinya sangat miris melihat kondisi seperti itu, apalagi kedatangan awak media sudah melaporkan kepada ajudan dan resepsionis.
“Gezah wawancara dengan ketua itu beda. Ketua mencakup segalanya, beda dengan wakil ataupun anggota. Anggota banyak segannya,” katanya.
Dimata Syarkoni, fungsi media terhadap pembangunan itu sangat positif, sangat diharapkan sekali. Semua masyarakat luas secara nasional bisa tahu perkembangan di Kabupaten Bungo. Mustahil jika tidak ada media masyarakat akan tau program-program pemerintah.
“Saya katakan, media itu bisa mengangkat seseorang, bisa menjatuhkan seseorang. Baik bisa dibuat oleh media, buruk bisa dibuat oleh media,” terangnya.