Opini  

Jiwa Ksatria di Panggung Pilkada: Pentingnya Sportivitas dalam Politik Indonesia

Gambar Ilustrasi Kandidat Pilkada Yang Memiliki Jiwa Ksatria. (AI)

Membangun Budaya Politik yang Dewasa

Masyarakat kini semakin cerdas dan kritis. Mereka bisa melihat mana kandidat yang memiliki integritas dan mana yang hanya mengejar kekuasaan. Jiwa ksatria dalam menerima kekalahan justru bisa menjadi modal jangka panjang untuk membangun citra positif di mata publik.

Para kandidat yang mampu menunjukkan etika politik tinggi, bahkan saat kalah, akan tetap dihormati. Mereka bisa berperan aktif sebagai oposisi yang konstruktif, atau kembali mengabdi lewat jalur lain, baik di masyarakat maupun di lembaga non-pemerintah.

Peran Partai Politik dalam Menanamkan Etika

Partai politik sebagai kendaraan utama dalam proses Pilkada memiliki tanggung jawab besar untuk menanamkan nilai-nilai kesatria kepada kadernya. Pendidikan politik yang sehat harus menekankan pentingnya menghormati proses, bukan hanya fokus pada hasil. Partai yang membiarkan kadernya berbuat gaduh saat kalah, sebenarnya sedang merusak reputasinya sendiri.

Baca Juga :  Kontribusi Nyata Gubernur Al Haris: Menyemai Nilai Keagamaan di Provinsi Jambi

Kehadiran partai yang mendukung sikap ksatria akan berdampak besar pada kualitas demokrasi lokal. Ketika kader-kader partai bisa menunjukkan sikap besar hati setelah kalah, itu akan menciptakan suasana politik yang lebih tenang, kondusif, dan menghindari konflik horizontal di masyarakat.

Pendidikan Politik untuk Generasi Muda

Generasi muda sebagai pemilih pemula perlu mendapat pendidikan politik yang mencerminkan nilai-nilai etika dan integritas. Jiwa ksatria harus diajarkan sejak dini, agar muncul generasi pemimpin masa depan yang tidak hanya pandai berpolitik, tapi juga berjiwa besar dan santun dalam bersikap.

Baca Juga :  Momentem HUT Kabupaten Tebo Ke 18, Kita Perangi Narkoba Sampai Keakarnya

Kampanye politik seharusnya tidak hanya soal menjual program kerja, tetapi juga momentum untuk menunjukkan sikap dan kepribadian yang patut diteladani. Ketika masyarakat melihat bahwa politik bisa dijalani dengan damai dan dewasa, maka kepercayaan publik terhadap proses demokrasi akan semakin menguat.