“hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menumpahkan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaanya, yang menyebabkankamu menyesal atas perbuatanmu itu,”.
Untuk itu, berita yang datang kepada kita, yang kita dengar, yang kita dapatkan pinta Mashuri, sebaiknya kita cek terlebih dahulu kebenarannya, agar jangan sampai menebar fitnah ditengah-tengah kita, yang menyebabkan kaum muslimin, saudara-saudara kita menjadi rugi dan kita menyesal dikemudian.
Mashuri juga mengutip Hadist Nabi Muhammad SWA, yang artinya. “Cukup seseorang dikatakan dusta jika dia menceritakan apa yang setiap didengarnya, setiap apa yang kita dengar maka kita ceritakan dengan orang lain, yang kita dengar tersebut belum tentu kebenarannya”.
Sikap kita yang kedua dalam menyikapi fitnah akhir zaman ini katanya, jangan sampai kita menghina, mencela karena berita-berita yang sampai kepada kita belum tentu benar adanya. Namun kita sudah menghujat orang-orang yang ada dalam berita itu, kita sudah membencinya padahal dalam berita itu belum tentu benar adanya.
Sikap kita yang ketiga katanya adalah doakan kebaikan bagi yang menyebarkan berita, maupun orang-orang yang difinah. “Kita doakan agar mereka yang menyebarkan betul-betul menyebarkan berita yang benar yang bisa dipertanggunjawabkan, berita yang dari sumber yang tidak bisa dibantah kebenarannya,” pintanya.
Kemudian yang keempat kata Mashuri, belum tentu kita lebih baik dari orang kita fitnah. Perlu kita camkan, bahwa kita belum tentu lebih baik dari orang lain. Al-Quran Surat Al Hujarat ayat 11 berbunyi yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang-orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang dihinakan itu lebih baik dari yang menghinakan”.