“Di Kabupaten Bungo politik itu berbasis kepada aliran sungai. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Bungo sudah terpola dengan politik berbasis aliran sungai terbesar yang ada di Kabupaten Bungo. Jadi tidak masuk jika ingin memainkan isu SARA di Bungo,” kata Dosen Ilmu Politik di Universitas Muara Bungo itu.
Selain berbasis aliran, masyarakat Kabupaten Bungo juga dinilai sudah cerdas dalam berpolitik. Sehingga sebagian masyarakat memang akan memilih pemimpin berdasarkan gagasan yang disampaikan oleh calon untuk kebaikan atau pembangunan Kabupaten Bungo kedepannya.
“Ide dan gagasan juga menjadi bagian yang diperhatikan oleh masyarakat yang terangkum dalam visi-misi calon,” tambahnya.
Auri juga mengingatkan kepada masyarakat dalam masa pemilihan pemimpin 5 tahun ke depan ini untuk menjaga kondusifitas dan mengedepankan politik yang cerdas dengan memilih pemimpin yang memiliki gagasan untuk kemajuan Kabupaten Bungo. (zek)