Pada kegiatan itu sempat diramaikan dengan pemutaran film dan diskusi. Film yang diputar berjudul “Pulang Rimba” karya KPP, disutradarai Rahmat Triguna.
Mamato, sapaan Rahmat Triguna, menyebut film yang digarap tahun lalu ini berkisah tentang Mt. Pauzan (24) Orang Rimba alias SAD yang bisa bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi.
Saat ini Pauzan kuliah di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor. Pauzan tinggal di Desa Air Panas, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
“Pauzan adalah credible voice, yang mengalami langsung. Kami berangkat dari empati untuk membuat film ini. Anak-anak di SAD sebagian kecil saja yang bersekolah apalagi sampai berkuliah,” katanya, selaku pemateri.
Dijelaskan, data dinas sosial setempat, hingga Juli 2022, dari sekira 4.000 Orang Rimba, hanya 117 yang bersekolah, 4 di antaranya berkuliah.
Pauzan yang ini duduk di Semester V Jurusan Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Polbangtan Bogor bertekad menyelesaikan kuliahnya, mengejar gelar Sarjana Terapan Pertanian (S.Tr.P).
Jika lulus nanti, Pauzan akan jadi generasi pertama Suku Anak Dalam yang bisa menyandang gelar sarjana.
Di salah satu dialog di film itu, ada ungkapan dari Rudiana yang tak lain adalah ibunda Pauzan. Dia mengemukakan di SAD pendidikan masih jadi sesuatu yang tidak penting.
“Untuk apa sekolah, nggak bakal jadi orang,” ungkap Rudiana menceritakan anggapan sebagian besar SAD tentang pendidikan.
Namun demikian, Pauzan sebut Rudiana, tetap bersemangat sekolah meski kerap diejek sebayanya. Pauzan sempat 2 tahun berhenti di kelas 3 SMP, kemudian akhirnya menamatkan SMP, lanjut SMK di Yogyakarta dan kuliah di Bogor.