Ingat, Pemimpin Berkualitas datang Dari Pemilih Cerdas

Ketua JOIN Prov Jambi, Zakaria, S.Sos.I.,S.Pd.I. Foto : dok sidakpost.id

Tidak terasa pemilihan kepala daerah tinggal menghitung bulan dan ini akan menjadi penentu kemajuan suatu daerah dalam lima tahun ke depan. Seperti di kabupaten Bungo PILKADA akan memilih bupati dan wakil bupati periode 2024-2029 menjadi arah kemajuan dan kemakmuran.

Untuk itu satu hal penting yang harus kita ingat bersama adalah pemimpin yang akan dipilih pada PILKADA 2024 nanti sangat ditentukan oleh kualitas para pemilih.

PILKADA yang substansial harus menjadi fokus utama bagi seluruh masyarakat pemilih dan bukan hanya sekadar prosedural formalitas semata dan PILKADA menjadi penentu arah kemajuan suatu daerah lima tahun ke depan.

Baca Juga :  Resmikan Balai BerBudi, Duet Budi dan Eko Setiawan di Pilwako Jambi Semakin Nyata

PILKADA yang substansial merupakan Pemilihan yang menghasilkan pemimpin yang memiliki legitimasi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat di wilayah kabupaten Bungo.

Untuk mendapatkan Pemimpin dari proses PILKADA serentak adalah dengan adanya legitimasi yang kemudian akan menjamin kesejahteraan masyarakat. Salah satu unsur penting dalam pemilihan substantif tersebut yang harus terpenuhi yaitu pemilih yang cerdas.

Selanjutnya, menjadi pertanyaan bagi kita semua selaku masyarakat pemilih, Apa yang menjadi ciri-ciri pemilih cerdas dalam memilih pemimpin yang berkualitas itu?

Baca Juga :  Di Hadapan Ketum PAN, Al Haris: Insya Allah PSU Pilgub Jambi Kita Menangkan Kembali

Banyak hal yang dapat dilakukan namun hal yang paling utama dilakukan pemilih yaitu selalu memperhatikan visi misi calon. Pemilih cerdas adalah mereka yang memahami visi dan misi calon dengan cermat.

Mereka tidak hanya memilih berdasarkan popularitas atau kebijakan yang sederhana, tetapi benar-benar memahami rencana dan komitmen calon terhadap masa depan kabupaten Bungo.

Selain itu mereka juga tidak terjebak dalam panatisme. Pemilih cerdas tidak mudah terprovokasi oleh emosi atau terjebak dalam panatisme buta terhadap partai atau calon tertentu.