Tak hanya itu, biaya hidup diestimasikan sebesar Rp 1,5 juta perbulan. Beasiswa ini diasumsikan untuk kuliah selama 8 semester. Dengan total biaya kurang lebih Rp 153 juta per orang.
“Ada biaya-biaya yang ada di list STIPER yang kita terima. Total kurang lebih Rp 153 juta. Nanti yang dapat beasiswa juga akan mendapatkan syarat-syaratnya. Bisa saja nanti IPK minimal kita tetapkan berapa. Harus rajin, kalau tidak kan sayang beasiswanya,” tutur putra kelahiran Jujuhan itu.
Terkait program ini, Hamas agar program CSR ini berjalan baik, dia meminta agar dibentuk forum CSR khusus untuk perusahaan kelapa sawit. Forum inilah nanti yang dimintanya untuk mengurus bagaimana mengelola program ini, sehingga berjalan baik.
“Inikan sudah Mou Pemkab dengan perusahaan. Minggu depan saya minta MoU dengan Instiper sudah dilakukan. Saya kinta di Bungo saja agar kawan-kawan pimpinan perusahaan semuanya bisa menyaksikan. Saya harap tahun ajaran ini sudah jalan,” harap Hamas. (zek)